Nasi Uduk Gondangdia d/h Cahaya Asli
Nasi uduk merupakan salah satu makanan khas Betawi. Bagi warga
Jakarta, bersantap pagi dengan sepiring nasi uduk beserta lauk-pauk sudah
menjadi hal yang sangat biasa, termasuk juga dengan saya. Hampir di seluruh
pelosok Jakarta kita bisa menemukan nasi uduk; baik itu untuk sarapan, makan
siang, atau makan malam. Nasi uduk menjadi salah satu makanan khas yang paling
populer di tanah Batavia.
Nasi uduk adalah nasi yang dimasak dengan air santan, biasanya
ditambah lagi dengan daun salam untuk memperkaya aroma. Karena dimasak dengan
santan, rasa dari nasi uduk sangat gurih dan aromanya harum. Disantap dengan
berbagai lauk tambahan: empal daging, ayam goreng, tempe goreng, tahu goreng,
telur, hingga semur. Untuk sambal, khasnya adalah sambal kacang. Belakangan,
nasi uduk membaur dengan gaya Tionghoa peranakan sehingga muncul nasi uduk
dengan lauk yang lebih bervariasi lagi.
Salah satu nasi uduk yang cukup terkenal adalah nasi uduk di daerah
Cikini, biasanya disebut sebagai Nasi Uduk Gondangdia. Mulai melayani sejak
tahun 1993, awalnya Nasi Uduk Gondangdia terletak tepat di bawah rel kereta,
tapi saat ini sudah bergeser tidak jauh dari tempat yang lama. Karena dekat
dengan rel kereta, menyantap nasi uduk sambil ditemani irama kereta yang melaju
menjadi hal yang biasa di sini.
Tempatnya luas. Meskipun indoor atau
di dalam ruangan, tempatnya sangat terbuka sehingga angin sejuk berhembus
lalu-lalang. Jika saya hitung, kira-kira ada 15 meja dengan masing-masing meja
muat untuk 8 orang. Kala itu saya datang setelah jam makan siang dan kondisi
rumah makan sudah cukup sepi.
Anda akan diberikan sebuah piring plastik dan pencapit untuk memilih
lauk nasi uduk anda. Ada berbagai macam lauk yang dapat anda pilih: ayam
goreng, ayam bakar, bebek goreng, bebek bakar, tahu tempe, telur muda goreng,
usus, empal daging, empal paru, cumi goreng, hingga sate udang goreng. Saya
mengambil sepotong ayam untuk digoreng, tahu, tempe, dan empal daging. Kemudian
saya duduk sambil menunggu pesanan datang.
Tidak lama pelayan mengantarkan dua bungkus nasi uduk yang diletakkan
di atas piring. Nasi uduk dibungkus dengan tampilan yang menarik, berbentuk
kerucut dengan pembungkus dari daun pisang. Saat bungkusan dibuka akan langsung
tercium aroma harum khas nasi uduk. Lauk pun selesai digoreng dan diantarkan ke
meja saya. Santap siang saya langsung dimulai.
Nasi uduknya harum dan gurih sekali. Rasanya saya santap dengan sambal
saja pun enak. Sayangnya nasi uduk di sini terlalu lembek dan saling menempel,
padahal nasi uduk yang ideal menurut saya haruslah agak "pera" dan tidak saling
menempel satu sama lain. Semoga hanya masalah selera saja. Di atas meja, saya
melihat dua mangkuk yang berisi sambal kacang dan sambal terasi. Racik-meracik
sambal pun dimulai. Sambal kacang dengan sambal terasi saya campur kemudian
saya tambahkan lagi dengan kecap manis.
Semua lauk digoreng hingga kering. Tahu dan tempenya gurih sekali,
demikian juga dengan ayam goreng. Aroma ketumbar menjadi tema utama dari ayam
goreng ini. Meskipun digoreng kering, dagingnya empuk dan lembut. Rasanya gurih
dan aromanya harum, seolah tidak mau kalah dengan nasi uduk yang sudah saya
habiskan setengahnya. Empal dagingnya seharusnya bisa lebih enak, karena diiris
tipis dan digoreng kering. Saya kira akan empuk dan garing seperti dendeng,
tapi ternyata dagingnya keras dan alot. Untung saja, tahu tempe dengan ayam
gorengnya yang enak bisa mengompensasi hal ini.
Nampaknya saya juga setuju dengan orang-orang yang merekomendasikan
tempat ini sebagai tempat untuk menyantap nasi uduk yang enak. Baik nasi uduk
dan ayam gorengnya sangat gurih dan harum. Saya akan akan mengatakan istimewa jika nasi uduknya bisa sedikit lebih pera dan empal dagingnya bisa lebih empuk.
Sambalnya juga sebenarnya cocok untuk mendampingi aneka lauk, hanya saja kurang
pedas.
Seporsi nasi uduk dihargai Rp5.500, tempe goreng Rp3000, tahu Bandung
goreng Rp6000, ayam goreng Rp11.000, dan empal daging Rp15.000. Jika penasaran, silakan datang
ke Cikini untuk mencicipi Nasi Uduk Gondangdia yang banyak direkomendasikan
orang.
Nasi Uduk Gondangdia
d/h Cahaya Asli
Jl. Cikini IV No.8A
Jakarta Pusat
021-08566400, 31935131
Komentar
Posting Komentar