Dunia Steak, Steak Murah di Kawasan Grogol



Dunia Steak terletak di bilangan jalan Susilo, Grogol. Pertama kali saya menemukan tempat ini adalah ketika saya hendak pulang setelah ngemil di Waroeng Steak. Dunia Steak terletak di belakang Waroeng Steak.

Dari luar, tempat ini terlihat biasa. Terdapat plang bertuliskan Dunia Steak. Saya pun menyempatkan waktu untuk mampir ke sini. Anda bisa memilih indoor atau outdoor. Untuk indoor, ruangannya ber-AC dengan dekorasi berhiaskan gambar-gambar menu di tempat ini, dengan jumlah meja sekitar 9 buah; sedangkan meja untuk outdoor lebih banyak lagi. Jika anda memilih outdoor, anda harus siap ngiler menghirup asap pembakaran daging, karena memang steak yang akan disajikan dibakar di area tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="428"]Suasana indoor yang full AC Suasana indoor yang full AC[/caption]

Terdapat banyak sekali menu di tempat ini, mulai dari steak, burger, pasta, salad, hotplate, hingga nasi goreng ala barat. Saya pun memesan signature dish dari Dunia Steak, yaitu honey chicken grill dan memesan daging kesukaan saya, tenderloin steak. Untuk minuman, tersedia aneka jus dan blended ice atau smoothies. Harganya variatif, tapi rata-rata berada di bilangan belasan ribu. Saya pun memesan teh tarik blended ice.

Tidak lama kemudian, pesanan pun tiba. Kedua steak disajikan dalam piring hotplate berbentuk sapi dan disajikan dengan sayuran dan wedges (kentang goreng). Sayurannya terdiri dari kacang panjang, wortel, dan jagung pipil. Rasanya agak manis, mungkin dibumbui sebelum disajikan. Menu pertama yang saya coba adalah honey chicken grill. Daging ayam dengan kulit yang dibumbui madu kemudian dibakar dan disiram dengan brown sauce. Rasa madunya kurang terasa, hanya ada rasa manis yang samar. Tertolong dengan daging ayam yang empuk dan brown sauce yang cukup gurih untuk melengkapi rasa. Kemudian saya pun mencicipi tenderloin steak. Dagingnya empuk. Berpadu dengan brown sauce, bagian daging sapi yang disebut-sebut paling empuk ini pun terasa lezat di lidah. Empuk, tetapi kurang juicy. Santap siang pun saya tutup dengan teh tarik blended ice. Ternyata tak bukan adalah teh tarik sachetan yang dijual di pasar swalayan dan di-blender dengan es batu. Secara keseluruhan, makanan di sini dapat tergolong enak, namun tidak dapat dibilang istimewa.

[caption id="attachment_101" align="aligncenter" width="504"]Honey Chicken Grill Honey Chicken Grill[/caption]

[caption id="attachment_103" align="aligncenter" width="504"]Tenderloin Steak Tenderloin Steak[/caption]

Soal harga, Dunia Steak masih tergolong murah. Mulai dengan Rp15.000, anda sudah bisa memesan seporsi crispy chicken steak atau crispy beef steak. Porsinya juga lumayan, 2 porsi cukup membuat saya kekenyangan. Harganya tidak semahal Joni Steak, tetapi masih berada di atas Waroeng Steak. Untuk seporsi grill honey chicken steak saya harus membayar Rp23.500, sedangkan tenderloin steak 150 gram dihargai Rp35.500. Segelas teh tarik dijual seharga Rp9.500, dan teh tawar hangat dihargai Rp2.500. Bagi anda yang ingin porsi lebih besar, tersedia tenderloin steak 250 gram.

Oh iya, saat saya bangkit dari tempat duduk saya dan hendak keluar restoran, satu per satu karyawan yang berpapasan dengan saya mengucapkan salam terima kasih atau salam datang kembali. Pelayanannya bagus juga.

Dunia Steak
Jl. Dr. Muwardi Raya I no. 40
Grogol, Jakarta Barat
(021) 5670256 / (021) 26367816



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakura Anpan, "Modern Bakery" Zaman Babeh Kite

Gambar
Penasaran, ketika saya mengetahui bahwa masih ada banyak toko bakery jadul yang tak lekang dihajar zaman, di tengah gempuran toko bakery bergaya modern di pusat-pusat perbelanjaan. Setelah kunjungan saya ke toko roti Tan Ek Tjoan, saya semakin bersemangat untuk mencari roti-roti ataupun kue-kue zaman doeloe . Setelah melakukan googling, hingga akhirnya saya menemukan bahwa ada toko roti jadul lainnya yang berada di daerah Menteng: Sakura Anpan. Lokasinya sangat mudah ditemui, berada di pusat kuliner Sabang. Di sekitarnya memang banyak sekali tempat-tempat makan sehingga anda tidak akan kesulitan menemukannya. Plang besar akan menyambut anda dengan tulisan: “Modern Bakery Sakura Anpan Cake Shop”. Mungkin pada zamannya, Sakura Anpan memang toko kue modern, tapi sekarang sudah menjadi toko kue legendaris yang penuh nostalgi. Saya langsung masuk ke dalamnya. Tokonya luas, di sekeliling anda terdapat display dengan pilihan kue dan roti, tentu saja semuanya berciri khas te...
baca lebih lanjut >

Gado-Gado/Asinan CiKiNi dengan Lontong Gap Go Meh Terenak di Jakarta!

Gambar
Iseng-iseng googling dengan kata kunci "lontong cap gomeh Jakarta", saya menemukan arsip sebuah milis yang membahas mengenai tempat makan lontong cap gomeh enak di Jakarta. Sejauh yang saya tahu, lontong cap gomeh di Gang Gloria (Pancoran Glodok) merupakan lontong cap gomeh yang paling populer, tapi di milis tersebut tidak disebut. Diskusi pada milis tersebut justru merekomendasikan menu lontong cap gomeh di rumah makan Gado-Gado/Asinan Cikini di Cikini IV. Lokasinya berada di samping Gado-Gado Bon Bin. Pertama kali saya mengunjungi Gado-Gado Bon Bin, saya hampir salah masuk mengira Gado-Gado/Asinan Cikini sebagai Gado-Gado Bon Bin, karena tempatnya tepat bersebelahan dan menjual menu yang hampir sama persis. Sama-sama menjual gado-gado, asinan, dan lontong cap go meh. Hanya saja, Bon Bin lebih terkenal dengan gado-gadonya, sedangkan rumah makan Cikini sedikit kalah pamor. Cara mengenalinya sangat mudah; dari jauh, anda bisa menemukan plang kecil bertuliskan "G...
baca lebih lanjut >

Nasi Ulam dari Warung Bu Yoyo, Otentik Betawi

Gambar
Sebagai salah satu makanan khas Betawi, nasi ulam sepertinya masih kalah pamor dengan nasi uduk dan lontong sayur. Memang, nasi ulam lebih jarang ditemui dibandingkan nasi uduk dan lontong sayur. Paling banyak saya temui di daerah Kota dan Gajah Mada, biasanya dijual oleh abang-abang dengan gerobak. Meskipun disebut sebagai hidangan khas Betawi, justru kaum Tionghoa-lah yang mempertahankan eksistensi nasi ulam. Sebut saja, pedagang nasi ulam yang paling populer di tanah Betawi, Nasi Ulam Misjaya yang berada di Toa Se Bio. Nasi Ulam Misjaya sepertinya sudah menjadi “kiblat” bagi nasi ulam dan kesohor hingga ke mana-mana. Resep nasi ulam Misjaya itu didapatkannya dari Cek Lamceng, seorang warga keturunan Tionghoa yang berjualan nasi ulam pada tahun 1960. Dulu Misjaya adalah karyawannya, sampai akhirnya Cek Lamceng meninggal dan kini Misjaya melanjutkan resep dari mantan bosnya tersebut. Sekadar informasi, nasi ulam yang saat ini populer adalah “resep” dari Lamceng yang dit...
baca lebih lanjut >