Kwetiaw Sapi Aciap di Mangga Besar

Beberapa kali saya dengar dari teman-teman saya bahwa kawasan Mangga Besar terkenal dengan masakan kwetiaw, terutama kwetiaw sapi. Sayangnya, saya lupa menanyakan kepada mereka rumah makan kwetiaw yang dimaksud. Selepas kerja hari Jumat kemarin, saya sengaja mampir sebentar ke Mangga Besar untuk mencari makan. Awalnya ingin makan Bakmie Hoya, tetapi karena tidak ada (entah sudah tutup, sedang libur, atau sudah pindah tempat), saya pun mencari makanan lain. Melewati jalan-jalan macet di Mangga Besar, saya melihat sebuah rumah makan dengan gambar sapi dan bertuliskan "Kwetiaw Sapi A Ciap". Singkat kata, saya mampir.

Dari luar rumah makannya terlihat kecil, tapi ternyata di dalamnya panjang sekali. Ada sekitar 20 meja di sana, terdiri dari 10 meja kecil dan 10 meja besar. Karyawannya banyak sekali, ada yang bagian memasak, bagian kasir, bagian menawarkan menu dan mengantar, bagian cuci piring, dan sebagainya. Di sana juga sudah ramai dikunjungi orang-orang yang sedang kelaparan, kebetulan memang sudah jam 18.30. Ada yang datang berdua bersama teman, ada yang bersama keluarga, ada juga yang sendirian.

Saya meminta buku menu kepada pelayan. Ada banyak makanan yang ditawarkan, mulai dari kwetiaw, mie, bihun, hingga nasi dengan berbagai cara pemasakan, baik itu siram, goreng, boen, dan variasi lainnya. Ada juga lauk seperti bakso kuah dan masakan ala Chinese lainnya. Karena saya datang sendirian, saya pun memesan kwetiaw. Sempat saya tanyakan kepada petugasnya, "mana yang paling laris di sini, kwetiaw goreng atau siram?". Pelayan mengatakan bahwa keduanya sama-sama laris, tapi dari mereka menyarankan siram. Setelah saya memutuskan kwetiaw siram, pelayannya yang bertanya balik, "Ingin pakai daging ayam, sapi, atau seafood?" Karena nama restorannya kwetiaw sapi  A Ciap, tentu harusnya kwetiaw sapi yang jadi andalan, maka itu saya meminta menggunakan daging sapi.


Pertama kali disajikan, dalam hati saya berkata, "Ini kwetiaw siram atau sayur siram?" Saya kaget dengan sayur sawi hijaunya yang banyak sekali, tetapi tidak masalah karena saya memang suka sayur. Di sekelilingnya juga dilengkapi dengan daging sapi. Tekstur kwetiawnya enak. Kenyal, mudah putus ketika digigit, tetapi tidak lembek. Sesekali aksen berwarna coklat gosong muncul di permukaan kwetiaw yang digoreng dan kemudian disiram dengan kuah. Meskipun gosong, tetapi tidak sampai menghitam dan memberikan rasa pahit, justru gosong seperti ini menambah aroma. Daging sapinya juga enak, porsinya tidak pelit, teksturnya juga empuk sekali, mantap! Sayangnya, bumbu dalam kuah tumisannya terlalu biasa. Saya tebak, mungkin dari tumisan bawang putih dengan garam/kecap asin dan vetsin. Enak, tapi menurut saya belum bisa dibilang istimewa.

Sepiring kwetiaw siram sapi dihargai Rp33.000. Jika ingin coba, silakan datangi alamat di bawah ini.

Kwetiaw Sapi Aciap
Jl. Mangga Besar no. 35
Mangga Besar, Jakarta Barat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakura Anpan, "Modern Bakery" Zaman Babeh Kite

Gado-Gado/Asinan CiKiNi dengan Lontong Gap Go Meh Terenak di Jakarta!

Nasi Ulam dari Warung Bu Yoyo, Otentik Betawi