Bakmie Apo, Resep Tradisional 1928
Bakmie Apo merupakan salah satu bakmie legendaris yang berada di bilangan jalan Gajah Mada. Lokasinya tidak di pinggir jalan raya, tetapi di mulut gang (maksud saya, ujung gang) sehingga masih bisa terlihat ketika kita melintasi jalan Gajah Mada dari arah Hayam Wuruk. Lokasinya berada di sebelum Glodok. Di dekat Bakmie Apo juga ada Bakmie Acen yang akan saya review juga tidak lama lagi.
Mengapa Bakmie Apo disebut legendaris? Karena konon (menurut informasi dari spanduk dan lembar menu) Bakmie Apo menggunakan resep yang sudah diwariskan turun-temurun dari 1928. Bakmie Apo buka pada pukul 17.00 hingga 24.00, tutup pada hari Minggu.
Bakmie Apo menjual beberapa makanan di samping bakmie. Ada bihun, kwetiaw, locupan, dan nasi tim. Untuk menu pendamping, ada bakso goreng, bakso rebus, siomay, dan swiekiaw. Bagi anda yang tidak mengonsumsi daging babi, perlu menanyakan daging yang digunakan. Setahu saya swiekiaw dan siomay menggunakan daging babi. Topping untuk bakmie menggunakan daging ayam, tapi anda juga bisa meminta topping daging babi jika anda tidak berpantang menyantap daging babi. Kepada penjual, saya memesan bakmie dengan topping daging ayam dan daging babi, plus pangsit dan swiekiaw.
![]() |
Semangkuk Bakmie Apo |
![]() |
Swiekiaw sebagai pelengkap |
Tekstur bakmienya kenyal seperti bakmie karet. Menurut penjual, keunggulan Bakmie Apo memang di bakmienya, bakmie mentahnya dibuat sendiri dari resep turun-temurun sejak 1928. Untuk rasa bakmienya sendiri sih standar saja. Kurang gurih dan kurang beraroma; tapi saya suka dengan bakmienya yang tidak terlalu berminyak seperti bakmie lain. Toppingnya, sesuai pesanan, daging ayam dan daging babi, plus irisan jamur hioko. Daging ayam dimasak putih ala phak cam kwee, sepertinya menggunakan ayam kampong, rasanya empuk dan gurih. Daging babinya sendiri dicincang dan dimasak dengan bumbu kecap. Kuah yang disajikan adalah kuah kaldu yang kurang ngaldu, disajikan dengan taburan daun bawang.
Bagaimana dengan menu pendampingnya? Saya baru pernah mencoba pangsit dan swiekiaw. Mulai dari yang lebih enak. Swiekiawnya lumayan, terbuat dari daging babi cincang dengan irisan bengkoang dan udang kupas utuh. Rasa gurih dari daging babi dan udang, dipadu dengan tekstur garing dari bengkoang. Untuk pangsitnya, loyo. Dagingnya agak pelit, rasanya juga tidak istimewa.
![]() |
Mengintip dari meja makan |
Semangkuk bakmie dihargai Rp15.000 di sini, sedangkan tambahan pangsit dihargai Rp6.000 (3 pcs), tambahan swiekiaw lebih mahal sedikit, Rp9.000 untuk 3 pcs. Kalau anda penasaran dengan bakmie yang sudah “berusia” ini, silakan kunjungi alamat di bawah ini.
Bakmie Apo
Jl. Gajah Mada no. 224, Jakarta Barat
17.00 – 24.00
Komentar
Posting Komentar