Semangkuk Mie Taiwan Istimewa di Kedai Teh Siang Ming

Pernah saya baca dari sebuah situs di internet, bahwa Mangga Dua Square adalah surga bagi para pencinta teh. Setidaknya ada tiga kedai teh di tempat itu, yaitu kedai Siang Ming, Soulmate Tea, dan Cawan (untuk nama yang terakhir, lokasi kedainya kini pindah ke Muara Kuarang). Informasi ini tentu membuat saya tertarik untuk mengunjungi Mangga Dua Square, karena kebetulan saya sedang mencari tea set dan mencari jenis teh yang belum pernah saya coba. Tadi siang, akhirnya saya pun menapakkan kaki di Mangga Dua Square.

Agaknya julukan "surga pencinta teh" untuk Mangga Dua Square tidak begitu tepat bagi saya. Pertama, kedai teh Cawan sudah tutup dan pindah ke Muara Karang. Praktis hanya tersisa dua kedai teh yang bisa saya temui di sana, yaitu Siang Ming dan Soulmate. Kedua, harga perlengkapan teh di sana kurang bersahabat dengan budget saya. Tapi setidaknya ada kepuasan yang saya dapatkan dari Mangga Dua Square hari ini, yaitu semangkuk mie ala Taiwan dari kedai Siang Ming.

Kedai Siang Ming dibuka oleh Ibu Suwarni yang adalah salah satu tea master di Indonesia. Kedai ini cukup mudah ditemukan. Anda hanya perlu turun ke lantai B1 dan ketika anda menuruni eskalator, anda akan menemukan panduan arah menuju Kedai Siang Ming. Begitu anda sampai di lantai B1, kedai Siang Ming tepat berada di samping kiri eskalator. Di lantai B1 ini juga, anda bisa menemukan Carrefour dan foodcourt. Suasana di kedai sangat baik. Nuansa oriental yang hangat - karena didominasi oleh nuansa kayu berwarna coklat - dapat anda temukan di sini. Di kedai ini dipajang banyak sekali koleksi tea pot, tea set, dan teh.  Begitu sampai, anda akan dipersilahkan duduk dan disodori buku menu oleh pelayan.  Silakan anda pilih teh yang ingin anda minum langsung di tempat. Di kedai ini, teh dari China dan Taiwan mendominasi, dengan kualitas premium tentunya. Anda bisa mencicipi teh Tie Kuan Yin (teh Kwan Im) yang terkenal seantero dunia, atau juga bisa mencoba minuman yang sudah terkenal di Indonesia, chrysanthemum alias bunga seruni. Jangan ragu juga untuk mencoba beberapa cangkir teh Pu Er. Teh Pu Er ini sangat unik. Jika daun teh yang lain semakin lama disimpan kualitasnya akan menurun, maka kualitas Pu Er justru akan meningkat seiring dengan usianya. Tidak heran jika teh Pu Er juga dijuluki wine-nya teh. Hal ini dikarenakan Pu Er mengalami tahap fermentasi setelah tahap oksidasi, sedangkan teh lainnya mengalami oksidasi (seperti teh merah/hitam dan teh oolong) atau tidak mengalami oksidasi (teh hijau dan teh putih). Teman saya langsung mengalami jatuh cinta pada tegukan pertama begitu saya sarankan ia untuk mencicipi teh Pu Er.





Bagi anda yang kebetulan perutnya sedang lapar, anda bisa mencoba mie ala Taiwan di kedai ini juga. Ada 3 racikan mie yang bisa anda temui di sini, yaitu: mie sapi, ja jiang mian, dan da lu mian. Berdasarkan keterangan yang saya dapatkan ketika bertanya kepada pelayan, ja jiang mian merupakan mie rebus dengan topping daging ayam cincang dan kuah kaldu, da lu mian sendiri adalah mie siram dengan campuran sayuran, jamur, dan daging ayam. Saya pun akhirnya menjatuhkan pilihan kepada mie sapi, karena saya memang suka sekali dengan daging sapi. Untuk minuman, saya memesan teh Pu Er.



Tidak lama, pesanan pun tiba. Semangkuk mie kuah dengan potongan sawi hijau dan beberapa lembar daging sapi pun terhidang hangat. Anda juga akan disuguhkan sepiring kecil sambal dari cabe hijau. Aromanya menggoda sekali. Saya pun mencoba mencicipi kuahnya. Alamak... nikmat nian! Rasa kaldunya begitu terasa. Sukses membuat saya jatuh cinta pada suapan pertama! Langsung saya ambil sumpit besi dan saya mulai makan siang. Mie yang digunakan adalah mie lebar dan tebal yang juga digunakan untuk Lo Mie. Setiap suapan yang masuk menghasilkan paduan rasa gurih kaldu dan asin yang menyatu sekali. Rasa daging sapinya pun enak. Disajikan dalam bentuk lembaran yang diiris tipis-tipis, rasa dagingnya menyatu sekali dengan kaldunya. Dagingya empuk sekali dan tidak berminyak. Setelah merem melek dibuai oleh kelezatan mie sapi ini, saya pun mengakhiri sesi makan siang dengan teh Pu Er yang efektif melunturkan lemakLengkap sudah.

Teman saya pun setuju sekali akan rasa mie sapi yang demikian enaknya. Dia sendiri mengalami jatuh cinta pada cecapan pertama terhadap mie sapi dan teh Pu Er. Karena teh boleh di-refill, teman saya sampai meminum 3 gelas teh Pu Er yang saya perkirakan nyaris 1,5 liter. Doyan apa laper? Dia kemudian bergurau, "Sayang sekali ya mie-nya tidak bisa di-refill juga." Ah, itu sih mau-maunya dia saja.

Berapa harga yang harus saya bayar untuk santapan spektakuler ini? Semangkuk mie hanya meminta Rp25.000 dari dompet saya, harga yang sangat layak menurut saya. Teh Pu Er sendiri diganjar Rp5.000, tapi harga ini hanya berlaku jika anda memesan makanan di kedai ini. Jika anda tidak memesan makanan, harga teh di sini sekitar Rp17.500-Rp.20.000an secangkir, free refill juga tentunya.

Siang Ming Tea
Mangga Dua Square lt.B1 no. 43-49
Jl. Gunung Sahari No.1 , Jakarta Utara
telp. 021 6231 3374

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakura Anpan, "Modern Bakery" Zaman Babeh Kite

Gado-Gado/Asinan CiKiNi dengan Lontong Gap Go Meh Terenak di Jakarta!

Nasi Ulam dari Warung Bu Yoyo, Otentik Betawi